Wednesday, January 14, 2015

Pembelajaran Inovasi Ternyata Menyenangkan




Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (ipteks) saat ini mengakibatkan perubahan-perubahan di berbagai bidang kehidupan. Mulyasa (2008: 9) mengemukakan bahwa pendidikan harus dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat, terutama dalam kaitannya dengan permasalahan-permasalahan perkembangan ipteks. Kesuksesan pendidikan anak Indonesia merupakan ujung tombak kemajuan bangsa Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara lain.
Realita proses pembelajaran di kelas tradisional, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas didominasi oleh kegiatan belajar yang hanya mengarahkan siswa untuk menghafal informasi saja, otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi. Siswa tidak dituntut untuk memahami dan menghubungkan informasi yang diingatnya itu dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan tersebut kurang mendorong siswa untuk dapat mengembangkankemampuan berpikir. Sebagaimana yang diungkapkan Mary (2002: 1) bahwa Thinking outside the box is sometimes difficult when students and teachers are working within the constraints of a traditional classroom.
 Students especially have their outlooks limited by classroom walls because they often do not yet have a wide perspective on the potential for their actions to have civic
consequences.
Saat ini pembelajaran yang dilakukan masih belum bermakna. Hal ini sebagaimana diungkapkan Abdurrahman (2007: 100) bahwa selama mengikuti pembelajaran di sekolah siswa jarang bersentuhan dengan pendidikan nilai yang berorientasi pada pembentukan watak dan kepribadian. Hal tersebut mengakibatkan pembelajaran kurang bermakna dan juga mengakibatkan siswa kurang termotivasi untuk mempelajari sains yang ditunjukkan dengan sikap bosan mengikuti proses pembelajaran sehingga sains kurang berkesan dalam benak mereka (Martin, et al., 2005: 6). Oleh karena itu, perlu suatu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan intelektual siswa dan dapat memberikan makna bagi siswa untuk dapat menjadi manusia seutuhnya. Pembelajaran dengan outbond sains memungkinkan siswa mengalami langsung konsep yang dipelajari serta mengembangkan penalaran logis dan mengajarkan siswa untuk menguasai nilai-nilai spiritual, emosional dan intelektual secara optimal. Hal itu dikarenakan materi pembelajaran dapat dirangkum menjadi kegiatan yang dekat dengan pengalaman siswa dalam kesehariannya sehingga menjadi bermakna bagi kehidupan untuk itu bahwa outbond merupakan salah satu metode yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir, keterampian sosial, life skill, kemampuan spiritual dan sikap siswa Prinsip “experiential learning“ (belajar melalui pengalaman langsung) pada kegiatan outdoor ini, siswa akan mampu mengembangkan potensi diri, baik secara individu (Personal Development) maupun dalam kelompok (Team Development). Melalui outbond, siswa secara aktif dilibatkan dalam seluruh kegiatan yang dilakukan dan langsung berinteraksi dengan alam untuk mengenal Allah swt (Sang Pencipta) dan mencintai lingkungan .tempat hidupnya. Banyak orang yang mengetahui bahwa teknik tersebut dapat mengembangkan potensi siswa dan memberikan lingkungan belajar yang
kreatif dan menyenangkan, akan tetapi guru jarang memanfaatkan outbond dalam pembeajaran secara formal. Padahal jika outbond ini dilakukan maka akan diperoeh
kemanfaatan yang luar biasa.
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com